Fasilitas

Bea Cukai Jateng DIY Sampaikan Materi Optimalisasi Fasilitas Fiskal Dalam Seminar APBN Kemenkeu Jateng

SEMARANG (29/10) – Dalam rangka memperingati hari oeang ke -73, Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Tengah mengadakan seminar APBN pada hari Senin 28 Oktober 2019. Acara yang dilaksanakan di Aula GKN II Semarang ini selain mengundang nara sumber dari perwakilan tiap unit Eselon II di Semarang juga mengundang Akhmad Syakir Kurnia dari Universitas Diponegoro. Sementara peserta seminar terdiri dari stake holder Kementerian Keuangan mulai dari kalangan pengusaha / wajib pajak, Instansi Pemerintah, Aparat Penegak Hukum, ASN, hingga mahasiswa/i. penyelenggaraan acara ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman terkait pengelolaan APBN, fungsi unit dalam Kementerian Keuangan, dan informasi terkini APBN.

Kepala Kantor Wilayah DJBC Jateng DIY, Parjiya memberikan materi tematik terkait optimalisasi pemberian fasilitas fiskal di Jawa Tengah. “Sebenarnya Bea Cukai memiliki fungsi yang sama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai revenue collector. Kami mengumpulkan penerimaan berupa Bea Masuk, Bea Keluar, dan Cukai, serta Pungutan Dalam Rangka Impor (PDRI) yang akan dicatat menjadi penerimaan DJP. Namun di sisi lain kami juga punya fungsi community protector, trade fascilitator dan industrial assistance. Nah, kali ini kami akan menyampaikan informasi terkait industrial assistance dalam rangka peningkatan investasi dan ekspor di Jateng khususnya Jepara dan Kudus”, jelasnya mengawali materi.

Parjiya menambahkan bahwa Jateng ditarget oleh Presiden agar pertumbuhan ekonominya mencapai 7%. Kami Bea Cukai siap mendukung penuh. Parjiya kemudian membeberkan jurusnya meningkatkan ekspor dan investasi. “Kami punya fasilitas fiscal antara lain berupa Kawasan Berikat dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor. Prinsipnya dengan fasilitas tersebut pengusaha dalam importasi bahan bakunya mendapatkan penangguhan juga pembebasan dan / atau keringan Bea Masuk, serta tidak dipungut PDRI. Tidak usah bayar namun dengan syarat barang hasil produksinya diekspor”, ungkapnya. Parjiya selanjutnya menambahkan bahwa Jateng memiliki keunggulan yang menarik bagi investor seperti UMR yang masih rendah, keamanan yang kondusif, dan infrastruktur yang sudah lengkap. Begitu juga infrastruktur jalan tol yang akan dibangun menuju Jepara dan Kudus. Di dua Daerah tersebut jumlah perusahaan masih belum banyak khususnya yang memanfaatkan fasilitas fiscal. Tenaga kerja juga masih murah begitu juga dengan lahan. Perlu sinergi seluruh pihak agar investasi disana segera tumbuh. “Kami mendorong pengusaha / calon pengusaha untuk berinvestasi di Jateng khususnya Jepara dan Kudus”, pungkasnya.

Dengan seminar APBN ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui tentang pengelolaan APBN, sehingga dapat melihat betapa transparannya pemerintah dalam mengelolanya, dan betapa pemerintah mengalokasikan dana dengan hati-hati dan cermat serta dengan tujuan untuk keadilan dan kemakmuran bagi Negara dan masyarakat. DI sisi lain diharapkan agar kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak dapat meningkat.

Comment here