Transformasi Kelembagaan

Tri Wikanto Apresiasi Kinerja Bea Cukai Purwokerto dalam “Kakanwil Menyapa”

Semarang (22/09) – Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng DIY, Padmoyo Tri Wikanto kembali menyapa jajarannya pada Selasa, 22 September 2020 secara daring. Kali ini giliran  para pegawai pada kantor Bea Cukai Purwokerto yang berkesempatan untuk berkomunikasi secara langsung menyampaikan aspirasi dan isu2 terkini di kantornya. Seluruh pegawai baik yang Work From Office (WFO) maupun yang Work From Home (WFH) nampak antusias mengikutinya. Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan agar tercipta harmoni dalam komunikasi sekaligus meningkatkan engangement antara pimpinan dan bawahan.

Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda membuat aktivitas yang bersifat tatap muka secara langsung menjadi terkendala. Kepala Kantor Bea Cukai Purwokerto Nelson Hasoloan menyampaikan terima kasih meskipun ditengah wabah pandemi masih bisa terlaksana kegiatan meskipun secara daring. Nelson kemudian melaporkan kinerja Bea Cukai Purwokerto. “Pelayanan utama kami di Purwokerto ini adalah fasilitas dan cukai hasil tembakau dengan jumlah stakeholder yang kami layani sebanyak 27. Kecil memang tetapi kami upayakan yang kecil ini supaya menjadi indah. Hal ini tercermin dari kreatifitas dan inovasi rekan-rekan disini, bagaimana mereka melayani, meniti karir dan mencapai suatu pencapaian yang selama ini didapat seperti Kantor Pelayanan Percontohan Terbaik, Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan saat ini sedang berjuang untuk mendapatkan status Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)”, jelasnya.

Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Padmoyo Tri Wikanto yang hadir bersama para Pejabat Administrator dan Fungsional menyampaikan apresiasi atas kinerja dari Bea Cukai Purwokerto baik dari segi penerimaan maupun segi kreatifitas. “Saya melihat kinerjanya luar biasa. Penerimaan sudah melampaui target tapi bukan berarti kita santai, kita harus terus mengawal penerimaan sehingga sampai batas yang optimal. Beberapa capaian kinerjanya tolong terus dibangun”, tuturnya. Tri juga meminta jajarannya untuk terus meningkatkan kompetensi  dari seluruh lapisan pegawai. “Kalau dilihat dari kamus kompetensinya luar biasa. Apa yang harus diberikan oleh masing-masing pegawai agar bisa memberikan kontribusi terbaik bagi organisasi, terus dikembangkan baik kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural”, tuturnya. Tri menghimbau agar jajarannya dapat bekerja seimbang dan menghasilkan harmoni yang baik untuk kehidupan. “ Tidak melulu teknis sehingga kita lupa untuk menyeimbangkan sehingga nanti akan tercipta Work Life Harmony. Kebahagiaan lahir dan bathin perlu diciptakan”, pungkasnya.

Comment here