Semarang (24/12) – Bea Cukai Jateng DIY menghadiri acara pelepasan ekspor di PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI) Kota Salatiga pada Kamis, 23 Desember 2021. Acara ini merupakan bagian dari pelepasan ekspor serentak di 18 titik di Indonesia, dengan melibatkan 278 perusahaan dari 26 provinsi secara serentak.
Pelepasan dipimpin langsung secara daring oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, “Hari ini saya melepas ekspor senilai Rp35,03 triliun secara serentak di 18 titik, di 62 kabupaten/kota, di 26 provinsi di Indonesia secara hybrid. Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional,” jelas Lutfi dalam sambutannya.
Lutfi berkeyakinan, tahun 2021 dapat mencapai surplus paling tidak sebesar USD 37 Miliar mengingat ditahun ini Indonesia mencatatakan prestasi tertinggi untuk ekspor dan juga menunjukkan sebuah perubahan ke arah Indonesia yang lebih maju.
“Tahun ini, pertumbuhannya sudah berevolusi menjadi bahan industri. Ada CPO dan turunannya, besi baja yang kita tidak pernah bayangkan 10 tahun lalu Indonesia akan menjadi negara superpower industri baja, elektronik, dan yang selalu menjadi pujaan dan dambaan saya adalah otomotif. Ini adalah evolusi yang luar biasa dari Indonesia”, ungkap Lutfi.
Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia Januari-November 2021 mencapai USD 209,16 Miliar atau naik 42,62% dibanding periode yang sama tahun 2020. Ragam produk yang diekspor antara lain seperti otomotif, batubara, minyak sawait dan turunannya, produk perikanan, rempah-rempah, dengan pasar tujuan ekspor Eropa, Asia, Amerika, Australia, Selandia Baru, Afrika dan Oseania.
Adapun di Jawa Tengah, pelepasan ekspor dilaksanakan pada tiga lokasi berbeda yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang, serta Kota Salatiga.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara langsung turut menghadiri pelepasan ekspor di SCI Kota Salatiga sekaligus berdialog dengan perwakilan 14 perusahaan yang mengikuti pelepasan ekspor di Jawa Tengah. Total ekspor dari 14 perusahaan asal Jawa Tengah ini mencapai USD23,84 Juta.
Salah satu perwakilan perusahaan, CV. Kampung Jati mengungkapkan kendala selama pandemi yaitu terkait ketersediaan kontainer untuk ekspor. Menanggapi hal tersebut, Ganjar mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga harapannya ekpor Jawa Tengah dapat terus berkembang dengan baik.

“Tadi sih masuk kepada kita informasi terkait dengan kesulitan kontainer, tidak bisa dipungkiri karena banyak pelabuhan di banyak negara juga belum bisa membuka itu dengan baik,” pungkas Ganjar yang selanjutnya melakukan factory tour di PT SCI yang merupakan perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat dengan produksi berupa sepatu, sandal dan alas kaki lainnya dengan merek terkenal.
Comment here