Lain-lain

Bea Cukai Jateng DIY Gelar Asistensi tentang Pentingnya Perencanaan dan Mitigasi Risiko Bagi Organisasi

Bea Cukai Jateng DIY Gelar Asistensi tentang Pentingnya Perencanaan dan Mitigasi Risiko Bagi Organisasi

Semarang (29/03/2023) – Kanwil Bea Cukai Jateng DIY bersama Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis menggelar Asistensi Penyusunan Dokumen Perencanaan Strategis, Program Kerja Mandiri, Rencana Strategis, dan Pengelolaan Risiko. Acara yang diselenggarakan pada Rabu, 28 Maret 2023 dilaksanakan secara hibrid dan diikuti oleh perwakilan pejabat dan pegawai di lingkup kerja Kanwil Bea Cukai Jateng DIY.

Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Akhmad Rofiq dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini penting dilakukan agar dapat meningkatkan perencanaan strategis, program kerja, dan manajemen risiko pada Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY.  “Di era kerja kita yang semakin dinamis, maka tidak ada kata lain harus diawali dengan perencanaan yang bagus. Karena perencanaan itu adalah 50 persen dari keberhasilan tugas,” ujar Rofiq.

“Kalau kita tanpa perencanaan maka semua kerja kita bisa dinyatakan benar karena tidak ada patokannya. Oleh karena itu, perencanaan menjadi suatu garis sehingga sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan. Itulah pentingnya perencanaan yang harus terukur, kuat, dan realistis,” jelas Rofiq.

Rofiq menambahkan bahwa pemberian asistensi untuk manajemen kinerja dan pengelolaan risiko sangat penting. “Kita tidak tahu bagaimana risiko yang akan terjadi ke depan, tugas kita adalah bagaimana untuk bisa memitigasi risiko itu karena potensi risiko bisa dibaca dan di kalkulasi sehingga bisa memprediksi satuan risiko yang mungkin ada dan berpotensi menjadi risiko masa depan untuk dapat kita mitigasi lebih awal,” tambah Rofiq.

Senada dengan hal tersebut Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Mohammad Alfah Farobi menegaskan bahwa perencanaan itu penting. “Tanpa punya perencanaan langkah kita sepanjang jalan seolah-olah benar semua, karena tidak ada ukuran apakah kita di jalur yang benar atau salah, dan ukuran kita sampai pada tujuan menjadi tidak kelihatan,” jelas Alfah.

“Kita memiliki hal-hal yang tidak terbatas seperti harapan untuk mewujudkan visi. Di sisi lain kita juga memiliki hal yang terbatas seperti keterbatasan anggaran dan pegawai. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan dan mitigasi risiko,” pungkas Alfah.

Comment here