Semarang (11/09) – Hingga akhir Agustus 2023, Bea Cukai Jateng DIY berhasil meneruskan tren positif penerimaan negara dengan mengumpulkan Rp31,1 triliun. Angka tersebut naik 3,45% yoy atau sebesar 57,7% dari total target penerimaan tahun 2023.
Hal ini diungkapkan saat Rapat Dialog Kinerja dan Risiko Organisasi (DKRO) yang dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Akhmad Rofiq pada Senin, 11 September 2023.
Lebih lanjut Rofiq menjelaskan bahwa realisasi penerimaan ini didominasi oleh penerimaan cukai sebesar Rp28,63 triliun. “Angka tersebut meningkat 3,92% yoy dan memenuhi target trajectory dengan capaian 102,15% dari target Rp28,03 triliun. Penerimaan cukai meningkat dibanding bulan Juli yang dipengaruhi tingginya produksi di bulan Mei dengan pelunasan Agustus,” jelasnya.
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Suaidy juga menjelaskan sektor lain yang turut menyumbang tren positif. “Sektor penerimaan bea masuk tumbuh positif dengan menyumbang Rp1,34 triliun atau sebesar 67,88% dari target. Angka ini naik 6,82% yoy seiring dengan kenaikan devisa impor sebesar 10,03% yoy,” ujar Suaidy.
“Kenaikan penerimaan bea masuk dipengaruhi oleh kenaikan komoditi impor utama berupa aksesoris kendaraan, beras, dan plastik,” imbuhnya.
Meski penerimaan cukai dan bea masuk tumbuh positif, tetapi tidak sama halnya dengan bea keluar. Realisasi bea keluar hingga Agustus 2023 sebesar Rp40,52 miliar atau turun -40,59% yoy. Namun, angka tersebut telah melampaui target yang ditentukan untuk tahun 2023 yaitu sebesar 113,7%.
“Penurunan terjadi akibat harga CPO yang rendah setelah tahun sebelumnya CPO mendominasi kontribusi bea keluar. Meskipun begitu, kontribusi penerimaan bea keluar didominasi ekspor veneer yang mengalami pertumbuhan 37,82% yoy,” ungkap Suaidy
Menanggapi realisasi penerimaan hingga Agustus 2023 ini, Rofiq mengapresiasi seluruh jajarannya yang telah melaksanakan tugas dengan amat baik. Ia juga menghimbau untuk tetap memperhatikan kompetensi dan keterampilan para pegawai dengan mengadakan kegiatan berbasis learning organization.
Comment here